Minggu, 27 Desember 2009

Mengatasi Virus Conficker

Sekedar membagi informasi dengan teman-teman berkaitan dengan masalah virus komputer. Beberapa minggu yang lalu saya dibuat kesal dan jengkel dengan salah satu virus komputer, yang sifatnya membuat koneksi internet terputus pada saat kita sedang browsing di internet dan tidak bisa terhubung kecuali komputer direstart, tetapi walaupun sudah direstart akan kembali error. Virus ini sering memunculkan pesan generic host process for win32 service.

Setelah bertanya dengan salah satu teman yang ahli di bidang jaringan komputer , maka kisimpulan yang saya dapat dari dia, bahwa itu merupakan kalau komputer telah terinveksi virus conficker. Virus conficker ini juga memblok situs Microsoft dan antivirus, tetapi teman saya mengatakan bahwa virus ini bisa di atasi dengan cara menyeting register komputer dengan cara

1. Buka RUN, dan ketik regedit.

2. Cari tulisan seperti ini HKLM/System/CurrentControlSet/Services/NetBT/Parameters
pada “TransportBindName” , kosongkan value yang ada.

3. HKEY_LOCAL_MACHINE/Software/Microsoft/OLE
pada “EnableDCOM” rubah valuenya menjadi ” N “

Perlu diingat sebelum menyeting registry, usahakan selalu menyimpan settingan yang lama. Karena dengan cara diatas sering membuat kita tidak bisa terhubung dengan LAN (local area network). Karena tidak bisa terhubung dengan LAN maka saya mencari cara lain untuk mengatasi virus tersebut, yaitu dengan cara mendownload antivirus NOD32 atau Noraman anti malware . Setelah itu lakukan scanning dengan salah satu antivirus tersebut untuk mencari virus conficker dan hapus file virusnya. Kemudian download patch windows di web Microsoft sesuai windows yang digunakan, dengan tujuan agar sistem lebih aman dari virus conficker. Demikian agar bisa bemanfaat bagi teman-teman yang lain.

Jumat, 18 Desember 2009

PULANG KAMPUNG UNTUK MERAYAKAN HARI RAYA IDUL FITRI

Sebelumnya saya sekeluarga mengucapkan “ Dalam Kerendahan Hati ada Kebesaran Jiwa, dalam Kemiskinan Harta ada Kekayaan Cinta, Hidup ini Indah jika ada Silaturahmi dan maaf memaafkan diantara kita. Selamat Hari Raya Idul Fitri Mohon Maaf Lahir dan Bhatin”

Hari Sabtu 12 September 2009, saya mudik ke kampung halaman yaitu di kabupaten Bengkulu Selatan propinsi Bengkulu. Saya memilih pulang lebih awal untuk menghidari melonjaknya harga tiket. Pulang kampung tahun ini tidak seperti tahun - tahun yang sudah seperti pulang bareng bersama teman dengan naik bus. Karena banyak teman saya yang sudah pulang kampung duluan, sehingga saya pulang kampung sendirian. Saya berangkat sekitar jam 08.00 pagi Waktu Indonesia bagian Barat menuju bandara Internasional Soekarno Hatta Tanggerang karena jadwal penerbangan pesawat komersil yang saya pesan berangkat jam 10.00 pagi dengan maksud agar tiba di Bengkulu tidak terlalu sore, agar mendapat kendaraan umum untuk melanjutkan perjalanan tiga jam lagi . Tiba di bandara saya langsung “chek-in” setelah itu menuju ruang tunggu. Tidak lama menunggu di ruang tunggu penumpang, terdengar informasi bahwa pesawat tujuan Bengkulu mengalami keterlambatan satu jam, sudah satu jam menunggu ternyata pesawatnya mengalami keterlambatan lagi. Semua penumpang jadi marah. “Gimana sih pelayanannya!” teriakan dari salah satu penumpang. Berapa jam kemudian pesawatnya sudah siap dan semua penumpang disuruh naik, tidak terasa perjalanan sudah satu jam dan pesawat mendarat di bandara Fatmawati Bengkulu. Saya langsung menuju terminal yaitu terminal Betungan namanya yang tidak jauh dari bandara, untuk mencari angkutan umum yang tujuannya ke kampung saya. Di terminal pun saya menunggu tiga puluh menit. Tidak lama menuggu, mobil yang saya tumpangi mau berangkat. Tiga jam tidak terasa di dalam mobil dan akhirnya saya tiba di kampung, hari pun semakin sore. Setelah tiba di rumah tedengar suara bedug yang menandakan adzan maghrib dan saya langsung berbuka puasa bersama keluarga, karena saat itu masih dalam suasana bulan suci ramadhan.

Hari Minggu subuh, 13 september 2009 jam 03.00 subuh suasana sahur bersama keluarga saya rasakan kembali dengan lauk - pauk yang sederhana tapi menyenangkan bisa sahur bersama keluarga. Pagi harinya dalam suasana menjalankan ibadah puasa saya membantu orang tua mengecat pagar rumah, perkerjaan itu selalu saya lakukan bersama orang tua setiap mau menjelang Hari Raya Idul Fitri. Sore harinya sambil menunggu berbuka puasa, saya dan teman - teman berkumpul di pantai atau istilah anak muda “ngabuburit” suasananya begitu ramai. Kegiatan seperti ini sudah seperti tradisi setiap bulan suci ramadhan. Seterusnya setiap sore saya habiskan waktu ngumpul bersama teman. Hari demi hari saya lewati di kampung dan tidak terasa bulan suci ramadhan pun tahun 2009 ini akan selesai, serta akan tiba hari kemenangan yaitu Hari Raya Idul Fitri 1430 H, yang ditunggu semua umat muslim di dunia.

Sabtu malam, 19 september 2009 selesai berbuka puasa dan sholat magrib, suara- suara takbir mulai berkumandang di setiap masjid. ”Allah….hu akbar Allah hu akbar Allah hu akbar lailah hailaloh hu wallah hu akbar, allahhu akbar walilah ilham” begitulah suara takbir yang terdengar. Setelah sholat isya saya berpamitan dengan orang tua, untuk ikut takbir keliling dengan menggunakan kendaraan. Takbir keliling dengan menggunakan kendaraan ini selalu diadakan di kampung saya, semua kendaraan yang mau ikut takbir keliling berkumpul di depan rumah dinas Bupati yang mana akan dilepas oleh Bupati dan pejabat pemerintah yang lainya, takbir keliling pun dimulai dengan melewati jalan protokol di kampung saya, suasananya ramai sehingga membuat macet di jalanan seperti kota “gedongan” di Jakarta. Pagi harinya saya sekeluarga meyiapkan diri untuk sholat Idul Fitri di lapangan sekundang dekat rumah saya. Sekitar jam 06.00 pagi, cuaca pun sempat tidak bersahabat karena di kampung saya lagi musim hujan. Atas kehendak Allah SWT cuacanya membaik dan menjadi cerah, saya sekeluarga langsung menuju lapangan untuk sholat dan mencari tempat di depan. Sholat idul Fitri pun dimulai, suasana menjadi sunyi. Setelah sholat dan mendengarkan ceramah selesai, saya bersalaman dengan teman - teman untuk saling memaafkan serta sungkem kepada Bapak, Ibu, kakak, nenek , paman, dll. Hidangan lontong pun disajikan, setelah habis makan saya sekeluarga pergi ke rumah saudara dari Bapak maupun Ibu untuk silahturahmi dan lebaran, karena keasyikan bersilahturahmi tidak terasa hari semakin sore dan semua saudara sudah dikunjungi. Karena hari semakin sore saya sekeluarga pulang ke rumah dan berakhirlah lebaran hari pertama ini.
Hari senin, 21 September 2009 ( lebaran kedua ) kami tidak tahu mau kemana lagi karena saudara sumuanya sudah dikunjungi pada hari lebaran pertama, sehingga kegiatan yang dilakukan hanya ngobrol dengan saudara kandung bapak yang kebetulan lagi pulang kampung juga. Semuanya berkumpul di rumah nenek. Suasana berkumpul seperti ini hanya dapat kami nikmati satu tahun atau dua tahun sekali.

Hari Selasa, 22 September 2009 ( lebaran ketiga ) cuacanya begitu cerah kami sekeluarga dari pihak Bapak saya merencanakan untuk berwisata ke salah satu obejek wisata pantai linau yang berada di Kabupaten Kaur, yang mana dahulunya merupakan dermaga untuk persinggahan kapal-kapal besar, karena air lautnya semakin mendangkal maka sekarang digunakan tempat objek wisata. Jaraknya dari kampung saya sekitar menempuh waktu dua jam. Sebelum berangkat kami berziarah ke kuburan kakek, setelah itu pulang ke rumah untuk mempersiapkan keperluan berwisata. Sekitar jam 09.00 pagi Waktu Indonesia bagian Barat kami berangkat dari rumah menuju tempat objek wisata dengan menggunakan empat mobil, dikarena banyak saudara yang ikut. Suasana diperjalanan begitu ramai “maklum saja karena ini lebaran ketiga jadi banyak yang berwisata” ungkap saya. Dan ternyata perjalanan yang kami tempuh untuk menuju tempat wisata lebih dari dua jam, karena banyak beristirahat untuk menghilangkan rasa lelah sejenak. Setelah tiba di tempat wisata, kami langsung mencari tempat untuk bersantai dan makan siang karena waktu sudah menunjukan jam dua belas lewat. Tidak lama habis bersantai dan makan siang,
saya dan sepupu- sepupu saya langsung bermain di pinggir pantai, “hem!”pantainya begitu indah. Airnya biru dan berpasir putih sehingga cuaca yang begitu panas tidak jadi halangan untuk bermain di pinggir pantai. Setelah beberapa jam menikmati keindahan pantai kami sekeluarga bersiap untuk pulang. Diperjalanan pulang semua sepupu saya tidur terlelap, mungkin karena kelelahan bermain di pantai. Dan tibalah kami di rumah sekitar jam enam sore, berakhirlah perjalanan wisata hari itu. Demikian cerita pulang kampung saya tahun ini.
 
Copyright 2009 Kurniawan_sha. Powered by Blogger
Blogger Templates created by Deluxe Templates
Wordpress by Wpthemesfree